Review : Jam Tangan Pinggir Jalan

Review : Jam Tangan Pinggir Jalan - Sudah lebih dari 3 hari awak membawa "bangke" di pergelangan tangan kiri awak. Ya, jam tangan yang udah setahun awak pakai, beberapa waktu yang lalu sudah menemui ajalnya. Mungkin dia lelah berkutat dengan daki dan keringat. Tapi alasan sebenarnya adalah jam itu kemasukan air saat awak selesai berhajat.

Dan pertanyaanya, mengapa awak tak melepaskan jam mati itu sampai punya jam tangan baru? Hmm, awak ngerasa ada yang kurang mau kemana-mana kalo gak pakai jam tangan. Ibarat maen bola gak pake celana. Kurang.

Ngomong-ngomong soal jam tangan, alat ini sudah diperkenalkan pada abad ke 15 oleh Peter Henlein. Sampai pada hari ini, jam tangan punya banyak makna pada pemakainya. Ada yang menjadikan jam tangan sebagai simbol kemakmuran tapi banyak juga yang menjadikan barang ini sebagai kebutuhan akan fungsinya. Awak salah satunya (memang gak sanggup juga, belik yang mahal)

Nah balik lagi ke jam tangan. Baru kemarin awak punya waktu untuk beli jam tangan baru. Dan tempat yang awak tuju adalah penjual jam tangan pinggir jalan (di pedagang kaki lima). Untuk di Kota Medan sendiri, ada banyak tempat yang awak maksud. Beberapa yang besar di seputar Stadion Teladan, Pajak USU, atau Skycross menuju Plaza Medan Fair. Karena rumah awak jauh dari ketiga tempat itu, awak memutuskan untuk membelinya di deket rumah. Di Simpang Jodoh.

Dan ini dia jam tangan yang awak beli :

Merek
Jika dilihat dari depan tidak ada tulisan yang menandakan merek dari jam ini. Cuma di tengah terdapat tombol biru dan huruf G kapital. Mungkin ini terinspirasi dari jam tangan dari G-Shock atau Baby-G, keluaran Casio. Sedangkan dibelakang terdapat tulisan :
1. Multi function watch artinya jam ini punya banyak kegunaan. Selain bisa melihat waktu, Jam ini bisa juga jadi tempat curhat. Kalo kita lagi kesepian.
2. Stainles Steel dan bahannya terbuat dari besi baja.
3. Made in China udah jelaslah ya ini dari mana
4. Water Resistance, tahan gak buang air
5. Ini yang agak aneh, ada simbol 5 bintang, ini jam apa Hotel.

Fitur
Sebagai pembeli yang cuma datang ke tempat penjual jam dengan isi kepala "Mau beli jam harus tahan air" membuat awak sedikit surprise mengetahui dari abangnya kalo jam tangan ini punya banyak fitur (sedikit) canggih
1. Penunjuk waktu, Pasti
2. Alarm
3. Seperti yang awak tulis sebelumnya, Jam ini tahan air.
4. Ada almanaknya, Hari, Tanggal
5. Lampu,  Lampu jam ini bisa berubah-ubah loh, sesuai sama mood kita. Kalo pengen lampu berubah warna tekan beberapa detik tombol Light maka berubahlah dia. Gak penting sih ini. Tapi lucu ya.

Harga
Untuk harga si abangnya buka harga Rp 50.000 pas awak tawar Rp 40.000 dia langsung mau.

Warna
Pilihan warna yang ada di display abang penjualnya cuma ada 2 warna. Hitam sama merah. Berhubung awak suka hijau dan gak ada, awak pilih hitam.

Kekurangan
Seperti halnya manusia yang tak luput dari kekurangan, jam ini apa lagi. Mari kita urai satu-satu, karena kalo dua-dua juga sayang ayah.
1. Jam tangan ini hanya mampu di bawa ke air, atau ke kolam dengan kedalaman 1 meter saja (source : abang si penjual) 1 meter, 1 meter ok 1 meter
2. Bunyi alarm terlalu pelan, kalah besar sama Cetta buang angin.
3. Lampu yang kelamaan di pencet bisa hank, gak mau mati.

Ok, itu dulu dari awak yang nyoba nge-review Jam Tangan Pinggir Jalan, kalau ada yang mau nanya-nanya dan kasih saran boleh komentar dibawah ya.